Harga Cabai Rawit Meroket, Picu Inflasi Kota Madiun Di Bulan Juni

Di Posting Oleh madiuntoday

6 Juli 2022

MADIUN – Cabai rawit menjadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Kota Madiun. Yakni, sebesar 0,3498 persen. Hal ini dipicu oleh kenaikan harga bahan baku tersebut selama Juni 2022.

‘’Inflasi Kota Madiun pada Juni 2022 mencapai 0,66 persen. Salah satunya, dipengaruhi kenaikan harga cabai rawit,’’ tutur Kepala BPS Kota Madiun Dwi Yuhenny dalam rilis inflasi bulan Juni 2022 secara virtual.

Angka inflasi Kota Madiun pada Juni 2022 ini lebih tinggi dibandingkan Jatim (0,52 persen) dan nasional (0,61 persen). Meski begitu, angka ini bukan yang tertinggi dari 7 kota/kabupaten lainnya yang menjadi penghitung inflasi di Jatim.

Adapun inflasi tertinggi dialami oleh Kediri sebesar 0,78 persen. Sedangkan, inflasi terendah ada di Sumenep. Yaitu, sebesar 0,45 persen.

Selain cabai rawit, lanjut Henny, komoditas penyumbang inflasi lainnya antara lain tomat, cabai merah, bawang merah, telur ayam ras, rokok kretek filter, nasi dengan lauk, dan rokok putih.

Di sisi lain, komoditas yang menekan angka inflasi di antaranya angkutan antar kota, minyak goreng, tarif kendaraan roda 4 online, jeruk, bawang putih, tarif kendaraan roda 2 online, ayam hidup, kelapa, tarif kendaraan travel, dan nangka muda yang mengalami penurunan harga selama Juni 2022.

Secara umum, kenaikan inflasi tersebut dipicu lonjakan harga beberapa kelompok pengeluaran. Hasil pemantauan BPS, di pasar tradisional maupun modern terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 109,44 pada Mei menjadi 110,16 pada Juni.

Adapun kelompok pengeluaran pemicu inflasi pada Juni di antaranya makanan, minuman, dan tembakau (2,50 persen), kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran (0,91 persen), rekreasi, olahraga, dan budaya (0,42 persen), perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,29 persen), serta perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,26 persen).

Sementara kelompok pengeluaran transportasi menjadi satu-satunya kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yakni sebesar 0,82 persen. Sedangkan kelompok informasi, komunikasi, serta jasa keuangan dan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan harga.

‘’Angka inflasi Kota Madiun pada Juni lebih tinggi dibandingkan bulan Mei. Namun, kenaikan ini masih wajar,’’ tandasnya. (Nanda/irs/madiuntoday)

Artikel Terkait