MADIUN – Angka inflasi Kota Madiun pada Juli 2022 tercatat mencapai angka 0,63 persen. Tingginya angka inflasi dipengaruhi oleh meroketnya harga sejumlah komoditas di pasaran. Utamanya, bawang goreng.
Selama Juli 2022, bawang goreng mengalami kenaikan harga hingga 33,81 persen. Hal ini membuat komoditas tersebut menjadi penyumbang inflasi terbesar di Kota Madiun. Yakni, dengan andil 0,1628 persen.
Selain bawang goreng, komoditas penyumbang inflasi lainnya adalah nasi dengan lauk, daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit, kue kering berminyak, kue basah, tukang bukan mandor, rokok kretek filter, dan mie.
‘’Dari delapan kabupaten/kota penghitung inflasi nasional di Jawa Timur, seluruhnya mengalami inflasi,’’ tutur Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun Dwi Yuhenny dalam press release melalui Zoom Meeting, Senin (1/8).
Adapun inflasi tertinggi dialami oleh Sumenep. Yakni, sebesar 1,04 persen. Sedangkan, inflasi terendah dialami oleh Probolinggo. Yaitu, 0,52 persen.
Sedangkan di Kota Madiun, angka inflasi sebagian besar dipengaruhi oleh kenaikan harga sebagian besar kelompok pengeluaran. Di antaranya, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,54 persen.
Berikutnya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau naik 1,20 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 0,63 persen, kelompok pendidikan naik 0,36 persen, kelompok pakaian dan alas kaki naik 0,30 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik 0,28 persen, kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,20 persen, kelompok transportasi naik 0,12 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya naik 0,04 persen.
‘’Di sisi lain, kelompok kesehatan dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan harga,’’ tandasnya. (Nanda/irs/madiuntoday)

